005

header ads

Puisi Paulus Pobas

 EMBUN DI ATAS KERTAS

Saat malam hampir kelam

Ada secarik kertas terjepit di jemari

Antara cemas dan ragu bergejolak di dada

Antara dua kata bertukar lepas

Ya ….Tidak….Ya…..Tidak…...

 

Saat malam sudah jauh pekat

Ada sebatang pena lepas dari jepitan bibir

Kedua bola mata masih terbuka setengah

Kesadaran mulai menurun perlahan

Mungkinkah malam masih jauh ke depan

 

Saat fajar mulai merekah dan sinar mentari pagi memerah

Kesadaran perlahan hinggap di dahi

Hari ini mentari ternyata masih ada seperti kemarin

Antara dua kata masih bergantian datang dan pergi

Ya….Tidak…..Ya…..Tidak….

 

Hari ini nyatanya sama seperti kemarin

Mentari pagi masih tetap bersinar di ufuk timur

Adalah suara hati berkata “Malam selamanya malam”

Tanyakan rahasia ini pada bulan sabit “Kapan akan jadi purnama”

Antara ya dan tidak masih ada kata “SABAR”

 

Hidup memang laksana embun

Hari-hari hidup indah saat diterpa mentari pagi

Tapi tidak terasa akan berlalu begitu cepat

Sirnah tak berbekas tak ditemukan lagi

Sabar…..Sabar…..Sabar….

 

Bumi tempat kau berpijak bagai secarik kertas

Aku….Kau…Kita semua  !

Bagai embun di atas kertas

 

Soe,11 Februari 2022

Paulus Pobas, lahir di Poo-Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur, 05 Juli 1965. Penulis Penulis Artikel di media online.Guru Non PNS SMAS Kristen 1 Soe. 

WA : 081353757055



Posting Komentar

0 Komentar