005

header ads

Terkuak, Dibalik Air Mata Bunda Anie Din



SINGAPURA, NEGERIKERTAS.com - Bunda Anie Din dalam akun facebook pribadinya mengungkap rahasia yang terpendam dalam hatinya. 
"Air mata bunda tak terbendung ketika menghantarkan kami bertiga (Fileski, Lefand, Khalili) pukul 6:00 dini hari ke bandara Changi" kata Lefand kepada NegeriKertas.com di Singapura, Senin (8/2/2016)
Anie Din memprakarsai sebuah pertemuan sastra yang melibatkan para penyair dan sastrawan yang berasal dari 6 negara (Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunai, Vietnam, Thailand). Acara yang bertajuk "Dendang di Rantau" berjalan sukses hingga akhir acara. Namun ada beberapa oknum yang mencibir Anie Din karena kesuksesannya merealisasikan acara tersebut. 
Dalam akun Facebook pribadainya (Anie Din) menulis sebuah puisi. Sepertinya ditujukan untuk merespon suara-suara sumbang yang mencibirnya. 

MUNGKIN GILA
Aku dah buat kerja gila
Buat pertemuan nusantara
Dengan tak cukup biaya
Segenap tenaga
Kutumpah segalanya
Keringat dan air mata
Dalam doa
Menyambut peserta
Di pelabuhan dan bandara
Ada juga peserta
Yang tercari-cari sendiri tempat acara
Kerana
Janji dan kata
Yang telah aku bicara
Bahawa takkan ada mobil menjemput mereka
Semuanya
Akan menggunakan kenderaan awam yang ada
Maka berlakulah satu atau dua
Insiden yang diperkata
Aku mengabaikan peserta
Biarlah apa yang dikata
Kerana dia tak tunjuk muka
Pada hari acara
Sebagai peserta
Kerana dia ada urusan dan kerja
Yang mustahak di utara
Namun kubersyukur
Kerana akhirnya
Semua peserta ceria
Walau pun ada dua tiga
Tak dengar kata
Selesai acara
Suami sendu duka
Anak-anak puisi pulang ke negaranya
Sunyinya rasa
Sengal lenguh baru kurasa
Penat gila
Pagi ini seawal jam tiga
Lepak di bandara
Menghantar peserta
Pulang ke Surabaya
Dan Jakarta
Tiba di rumah waktu dhuha
Baru nak buat sarapan dengan bahan yang ada
Goreng pisang dan kopi tersaji di meja
Kami makan bertiga
Selesai makan bersama
Aku dah tak berdaya
Mohon izin pada terakhir peserta
Ingin lelap seketika
Tersentak jaga
Jam dua belas adanya
Ambil beras ditanak segera
Goreng ayam sambal berlada
Sup sayur berladung kuahnya
Kami makan dengan segera
Mosthamir akhir peserta
Meninggalkan rumahku berbilik dua
Aku menyambung lena
Sedar dan tunaikan Asar di waktu senja
Aduh!... penat gila
Namun, aku sangat-sangat bahagia
Setelah suamiku tahu semuanya
Temanku siapa-siapa
Alhamdulillah pada Yang Kuasa
Semoga silaturrahmi erat selamanya
Dan dibawa ke syurga
8/2/16, TPY - Tahun Baharu Cina



Posting Komentar

0 Komentar