Sekap Ramadhan
Oleh Iroeta
mencuri ramadhan: 1443 H
menyekapnya : dalam mulut “syabru”
: dalam siulan “khonzab”
: dalam syaraf “wasnan”
: dalam mantra “ifrit”
“ia lupakan malam pertama hingga malam bertakbir.”
calir dan yang lain, menyusup kerongkongan
menyerbu lambung: tiada siang gersang
siang ini mungkin siang lain, ifrit terpingkal
pada tebeng bermata kaki “hei, rapilah!”
kitab suci pontang-panting bak musafir
takbir salam di gelita ramadhan, kocar-kacir
taubat menduduki mimbar-mimbar neraka
takut dan jera menantang fatwa
mencuri ramadhan dari fajar hingga petang
“kapan kau kembali?”
skor masih nol sumbing
“aku, kamu, dia, mereka, lainnya, tersesat hingga keparat.”
mencuri ramadhan: merayakan dosa.
(Surabaya, 84’22)
Bukbar Bubar
Oleh Iroeta
pada dinasti “whatsApp”
kampanye donasi massa, utak-atik konstelasi masa
bersengkarut, rumpil, labil, arkian: bukbar bubar.
(Surabaya, 94’22)
TENTANG PENULIS
Lahir 1 Oktober 1990 di Surabaya. Pemilik nama pena Iroeta ini mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada salah satu kampus di Surabaya. Pernah menerbitkan Antologi Puisi bersama sejawat berjudul Lahak. Setelah lama vakum, kini mencoba kembali produktif pada dunia sastra. Buah karyan[oidfe9a tercantum pada beberapa program Nubar (Nulis bareng) dan lomba kepenulisan. Pada akun instagram @iam.msrf terdapat karya-karya berupa puisi, kata bijak, pentigraf, Haiku, dan lain-lain, diperkenankan untuk menikmati.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313