Terimakasih Ibuku || Dzakira Khairatun Hisan Wina || SDIT Cahaya Hati Bukittinggi

Terimakasih Ibuku

Oleh, Dzakira Khairatun Hisan Wina

Siswi SDIT Cahaya Hati Bukittinggi

Ibu, terimakasih telah melahirkanku

Tanpamu mungkin aku tak akan bisa menatap dunia. Ibu adalah cahayaku.

Pelukanmu sangat hangat

Terimakasih telah membesarkanku

Ibu, maafkanlah aku

Kalau ada salah

Terimakasih telah membahagiakanku

Ibu kau adalah

Malaikat yang dikirimkan Tuhan untukku

Terimakasih ibu, karena sudah merawat, dan membesarkanku

Aku menyayangimu Ibuku 🩷

Bukittinggi, 21 Desember 2023

Dzakira Khairatun Hisan Wina, biasa di panggil Dzakira sekolah di SDIT Cahaya Hati, saat ini duduk di kelas 2 Ar-Rahmah. Lahir di Bukittinggi pada tanggal 11 November 2015, memiliki hobi berenang dan bercita-cita menjadi seorang arsitek.

Puisi ini aku persembahkan untuk Ibuku Nadia Intan Lestari

Tags:

HALAMAN 1

Dipublikasikan: Dilla, S.Pd.

Mereka yang akan mengukir sejarah, salah satunya adalah seorang penulis. Di abad - 21 ini lebih dikenal dengan dunia teks, karena semua pesan yang kita terima berupa teks, untuk bisa tetap eksis di abad ini menulislah!, Agar bisa di kenal oleh dunia, Menulislah!, Agar bisa menjadi sejarah bagi dunia ini maka, Menulislah! Menulis bukanlah bakat dan minat, tapi kemauan, kalau ada kata tidak ada kesempatan dan waktu, Untuk memulai menulis, waktu dan kesempatan harus diciptakan, bukan di tunggu dan di cari. kunci menulis hanya ada tiga yaiti Menulis... Menulis... Menulis... Mulailah dari sekarang, mulailah dari diri sendiri, dan mulailah menuliskan apa yang ada di sekitar dan apa yang Anda rasa.