005

header ads

SAJAK Kofe Media Indonesia Ketika Nusantara Bertutur Hari Ini. | Puisi : Aditya Irfan Situmorang

 SAJAK Kofe Media Indonesia Ketika Nusantara Bertutur Hari Ini.

| Puisi : Aditya Irfan Situmorang

Terbentang dari sabang sampai merauke dari labuan bajo hingga raja ampat.

Surga destinasi para penikmat ragam sajian kuliner dan pencinta pakaian tradisional.  

Harmonisasi pagi berpadu satu melahirkan kehangatan di secangkir teh mengundang gelak canda tawa.

Dimana setiap daerah dibumi nusantara mempunyai ragam cerita, legenda cerita rakyat dan hikayat.

Nenek moyang kami sangat pandai serta gemar berkelana ke negeri seberang antah berantah.

Membawa upeti dan hasil bumi dari khatulistiwa menjalin hubungan diplomatik dan persahabatan.

Mewarisinya melalui tradisi lisan secara turun-temurun meskipun generasi terus mengalami regenarasi.

Para pendeta biarawati  misionaris sampai musafir rela berkelana jauh demi menyebarkan misi suci.

Berbagai catatan kronik sejarah peninggalan pusaka artefak dan candi borobudur tegak berdiri melintasi zaman.

Sriwijaya tarumanegara hingga mataram kuno adalah saksi bisu kejayaan nusantara dimasa silam.

Para pedagang dari gujarat india persia serta arab telah menyebarkan budaya islam ketanah samudera pasai.  

Menciptakan pangkalan armada dan teritorial maritim diperbatasan samudera hindia dan samudera pasifik. 

Kontak sosial budaya penetrasi budaya sampai difusi budaya melahirkan akulturasi serta asimilasi budaya.

Berniaga menjual ragam kekayaan hasil bumi dan upeti dipersembahkan kepada para penguasa lokal dan pujangga keraton.

Bahkan Laksamana chengho sang panglima islam dari negeri tirai bambu rela menjelajahi berkelana keberbagai penjuru dunia.

Pesona eksotismu mampu memikat hati bagi siapa saja yang menyaksikannya, menyimpan berbagai ragam hayati serta sumber daya alam.

Ragam flora fauna dan biota laut dari terumbu karang sampai hutan hujan tropis adalah anugerah tuhan sang pengatur jagad raya semesta.

Biarkan kepak sayap garuda wisnu kencana terbang membawa semboyan bhinekka tunggal ikka lambang persatuan dan kesatuan NKRI.

78 tahun kita sudah merdeka sangat amat disayangkan potret kemiskinan serta kesenjangan sosial terpampang nyata dinegeri swarnadwipa.

Rakyat kecil berteriak kesakitan mencari secercah harapan asa aspirasi dan suara rakyat diacuhkan sibuk mencari simpati dukungan massa.

Berbagai polemik persoalan seputar masalah sosial seakan menjadi perbincangan serius di berbagai media massa baik cetak ataupun online.

Kebebasan berpendapat sampai pers sebagai wadah aspirasi suara rakyat penyambung lidah disalah gunakan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Sosial media seakan menjadi tempat ternyaman bagi para remaja generasi milenial saling lempar melempar komentar kata-kata berkonotasi negatif.

Lalu kemanakah perginya identitas atau jati diri kita sebagai bangsa beradab ? yang menjungjung tinggi  nilai budi pekerti luhur dan semangat patriotisme.

Berganti menjadi apatis serta diwarnai sikap arogansi senang main hakim sendiri tanpa tahu fakta dan realita sebenarnya bahkan jauh lebih ganas dari seekor harimau.

Bisakah kita semua luangkan sejenak waktu ? berpikir dengan nurani dan jernihkan semuanya tengoklah betapa banyak uluran tangan membutuhkan pertolongan kita.

Seolah kemanusiaan tak lagi menjadi prioritas, hanya wacana kosong perang hoax dan nuklir telah mengudara diberanda halaman dipenuhi beragam ucapan simpati dan duka.

Sudah tak terhitung berapa banyak korban berjatuhan.. berapa banyak airmata tumpah.. menggenangi tanah air kami gugur dengan mengharumkan indonesia dan handai taulan.

Mari kita berharap berpasrah diri semoga dengan bergantinya tahun kebahagian akan selalu menyertai kami semua seperti layaknya pelita nirwana menerangi semesta dikala gulita.

Ini adalah seuntai sajak dari kami semua untuk para pemimpi dan para pejuang sedang berusaha meretas, menegakkan keadilan agar segera menemukan titik terang dan solusi terbaik.

Berharap Itu Kamu (Tag)

Di tengah kebisingan serta ramainya jalur lalu lintas kau menggengam erat jemari tanganku.

Mencarimu disela-sela padatnya rutinitas, hanya sekedar ingin menyaksikanmu selama 24 menit.

Berdiri ditengah kerumunan menyaksikan penampilanmu berjingkrak-jingkrak diatas panggung sambil.

Menyalakan lightstick seketika seluruh stadion di penuhi lautan ungu warna lambang membangkitkan. 

Euphoria senandung syair percintaan serta ploblematika kehidupan para kaula muda sedang dilanda kegalauan.

Merapihkan setiap sudut kamar dan memakai liontin berinisial namamu serta membeli buket mawar merah.

Menciptakan ragam dekorasi dan mencoba mempelajari segala aneka resep masakan kesukaanmu dan terasa

Sangat begitu mudah ketika aku sedang bersamamu mempraktikan hal-hal romantis menyuapimu seperti bayi.

Teringat kembali akan hujan dibulan November bagaimana aku telah terjebak dalam permainan labirinmu 

Mengukir kenangan dibingkai polaroid serta membubuhkan caption ‘’Ayo cepat berkemas dan tinggalkan kota ini’’

Renyahnya tawamu mewarnai durasi hariku mengajakmu menari di atas lampu generator memberimu kesan vibe berbeda.

Bila kebanyakan pria menginginkan ketenaran uang berlimpah atau berbagai kemewahan justru kau sibuk mengejar karir.

….Hidup mandiri jauh dari orang tua aku benci kamu lebih memprioritaskan pekerjaanmu dibandingkan hubungan kita berdua.

Kau menyulutkan api membiarkan perasaanku terbakar api cemburu buta ketika aku mendapatimu sedang bersama.

….Gadis lain lalu kamu berusaha mengirimkan pesan singkat sembari tersenyum nakal dan membuatku salah tingkah. 

Kupandang langit malam dari atas menara berharap aku dapat mengalihkan segala perhatianmu.  

Mempelajari tentang selak beluk ragam keunikan budaya adat istiadat berlaku di negeri ginseng korea selatan dan 

Berkeliling berwisata mengunjungi beberapa situs cagar budaya memakai baju tradisional dan mencicipi ragam jajanan kuliner. 

 Sejak berjumpa denganmu akhir-akhir ini aku jadi suka berkaca didepan cermin sibuk merias diri serta senang melamun sendiri.   

Terlelap disamping pundakmu membiarkan semuanya berlalu terasa seperti kemarin kita merayakannya.

Bagiku tak ada hal seindah bulan februari ketika bunga kita yang kita tanam kembali tumbuh dan jendela terbuka 

Setelah diterpa badai musim panas dan menulis caption romantis di polaroid tentangmu dan ‘’ayo cepat berkemas’’

Berharap aku adalah orang paling beruntung bukan karena dia memilikiku tapi dia lebih mengenalku lebih baik.

Lenganmu selalu erat mendekapku dan ketika pagi tiba aku dapat merasakan sentuhan sensualmu kapanpun aku mau.

Dihari kasih sayang ini berharap aku dapat mengutarakan betapa aku 

Untuk Kita Renungkan

Seperti busur panah terlepas, melesat sempurna mengenai papan panah.

Berbagai resonansi serta resolusi telah kita rakit dan siap terealisasikan.

Pintu utama menuju gerbang kesuksesan ada ditangan kami para pemimpi.

Pantang berpangku tangan demi membahagiakan keluarga dan sanak famili.

Sebab itu semua adalah harga mahal tak akan dapat terbayar dengan Rupiah.

Betapa banyak anak menjadi korban keegoisan para orangtua terjatuh kedalam lembah hitam 

Betapa banyak orang-orang berlomba diluar sana rela menerjang panas –dingin.

Demi menghidupi anggota keluarganya serta membiayai pendidikan anak-anaknya.

Hanya karena tajamnya lisan dapat menimbulkan berbagai polemik persoalan dan membuatnya terlihat runyam.

Nyawapun jadi taruhannya seketika melayang sebab manusia sudah hidup tanpa hati saling menyakiti sudah dianggap lumrah.

Berapa ton liter udara kita dapat hirup setiap harinya tapi selalu saja membuat kita lupa bersyukur?

Sementara banyak orang terkapar karena kesulitan bernafas diruang isolasi menjalani sesi karantina.

Selang infus terpasang disekujur tubuh terbujur kaku diranjang berharap ada setitik nyala keajaiban. 

Gugur bersama sunyi pulang berjamaah menanggalkan gelar dan jabatan tidak berlaku lagi dikemudian hari.

Gambar di bingkai foto dengan berbagai potret dan beragam ekspresi tertutup debu memori serta tertimbun oleh air mata.

Betapa banyak dari kita sibuk memikirkan pendapat orang lain seolah mereka punya kendali atas diri kehidupan kita.

Kita hidup diera modernisasi serta westernisasi dimana arus mobilisasi selalu mengikuti dinamika perkembangan zaman.

Kita hidup diera dimana manusia lebih berpihak pada 

Berapa banyak waktu terbuang percuma hanya karena kita terjebak oleh ekspetasi orang lain ? sehingga lalai bagaimana kita membahagiakan diri kita sendiri.

Sudah waktunya kita sibuk berbenah bangun kembali lingkaran pertemanan serta jangan beritahu mereka kuncinya sebab privasimu dan kenyamananmu adalah prioritasmu.

Prioritaskan

Tolaklah dengan tegas bila itu semua bertentangan tak searah tak sejalan dengan sanubari.

Jadikan Agama sebagai pedoman dan patuhi norma  adalah pengalaman dan sekaligus guru terbaik  

Berpikirlah dua kali sebelum bertindak sebelum mengambil langkah besar dan penuh  resiko besar.

Tebarlah benih-benih kebaikan sebanyak mungkin saling menasehati dan mengulurkan bantuan kepada kerabat.

Persaudaraan dan persahabatan adalah dua hal sangat dianjurkan serta dapat memperkuat rasa keluargaan dan jalinan silaturahmi.



Laskar Literasi

Oleh : Aditya I Situmorang

Matahari memancarkan senyumanya, ranum berhiaskan sayap-sayap bidadari .

Anak-anak menelusuri jembatan gantung menghubungkan antar desa diperbatasan.

Demi mengubah nasib keluarganya serta meningkatkan kesejahteraan mereka dimasa mendatang.

Menerjang alam menghalau berbagai rintangan demi menggapai asa serta harapan dibangku sekolah.

Berangkat bersama teman-teman seperjuangan dengan menunggangi sepeda dan angkutan umum.

Berbagi pengalaman,ilmu dan saling bertukar wawasan  membuka cakrawala dunia melewati durasi.

Hari bulan serta waktu tahun terekam rapih dalam ingatan memori masa putih abu-abu dihari senja kelak.

Setelah bel sekolah berbunyi kami berempat pulang dengan beralaskan pelepah daun pisang mengajarkan.

Arti dan makna esensial dari sebuah persahabatan tak akan bisa dibayar dengan apapun, betapa banyak anak.

Terpaksa putus sekolah karena terkendala masalah keluarga dan finansial rela bekerja dari pagi siang sampai larut malam.

Agar dapat menyambung hidup sementara kita telah asyik menyiakan-nyiakan berbagai kesempatan dan waktu telah disediakan.

Betapa banyak generasi kita meluangkan dan mendaftarkan dirinya sebagai sukarelawan terketuk nuraninya memberantas angka buta huruf.

Membuka donasi menyumbangkan buku-buku serta beragam barang dapat menunjang berbagai kebutuhan sarana dan prasarana dibutuhkan.

Agar dapat mendukung berbagai kegiatan pembelajaran,berharap supaya gerakan laskar literasi ini dapat menciptakan tunas-tunas berakhlakul qarimah.

Sebab mereka adalah pilar-pilar bangsa indonesia berlandaskan pancasila sebagai paradigma ideologi terdepan melanjutkan perjuangan para leluhur pendiri bangsa.

Buat apa memperoleh peringkat pertama atau menjadi jawara kelas jika sikapmu terhadap orang tua dan para guru mengajarkan ilmunya mendedikasikan waktunya.

…berbuat bertindak seenaknya  jangan menyalah gunakan jabatan orang tuamu  berbuat sesuka hati bertindak sewenang-wenangnya menindas serta mempermalukannya.

Sudah sepatutnya kita semua sibuk berbenah demi kemajuan laskar literasi ini agar dapat terus merealisasikan mimpi-mimpi anak indonesia serta berguna bagi nusa bangsa agama.

22-01-2023

Seribu Lampion

Karya : Aditya Irfan Situmorang

Pergantian tahun sudah menanti di depan mata.

Anak-anak dan para orang tua menyalakan lampion kemudian menerbangkannya ke langit.

Berharap keselamatan dan perdamaian selalu menyertai  penduduk dan warga dipenjuru negeri.

Seluruh umat agama dan lapisan masyarakat ikut berpartisipasi merancang berbagai desain dan bahu membahu bergotong royong.

Dari merapihkan buku-buku dan menatanya kembali ke dalam rak-rak kaca sampai menulis daftar resolusi menempelkan dipintu kamar.

Pandemi telah mengajarkan bagaimana kita telah kehilangan naluri dan jati diri sebagai makhluk sosial senantiasa berbagi terhadap sesama.

Memberikan atribusi secara aktif membuktikan bahwa perbedaan mampu menciptakan keunikan dalam hegemoni budaya.

Zaman terus berkembang mengikuti arus mobilisasi teknologi dan globalisasi menciptakan trend busana dan riasan make up setiap tahunnya.

Bagaikan piring-piring dan cangkir bermotif bunga tertata rapih didalam etalase meskipun corak dan warnanya beragam.

Berbagai ragam jenis kerajinan tangan dan aneka sajian kuliner nusantara kaya akan rempah dan kaya akan bumbu siap memanjakan lidah .

Pasar dan pertokoan tak pernah sepi pengunjung mobil antik berderet rapih disepanjang jalan menuju kawasan marioboro. 

Dari jauh mengamati orang –orang sibuk mengabadikan dan mengambil momen dalam bingkai polaroid tak satupun melewatkannya.

Jingga berkilau pantulannya membius sempurna disepanjang laguna para pelayan membawa hasil tangkapan laut ciptakan aroma dan sensasi gurih.

Alunan musik bernuansa jazz dibawakan secara apik oleh musisi lokal di sebuah kedai kopi tempat kaula muda nongkrong bersama teman sebaya. 

Siap memanjakan lidah para penikmatnya, kecantikanmu pesonamu mampu memancarkan mengundang dan menuai decak kegaguman wisatawan lokal.

Dan turis mancanegara datang berkunjung sejenak melepas penat dan bisingnya hiruk pikuk perkotaan dan padatnya aktivitas di meja kantor.

Sekarang saatnya kita semua berkumpul disini di tempat ini bersama orang-orang tersayang selalu menemanimu disaat kamu membutuhkan uluran tangan.

Membawa harapan baru sama seperti sebuah lampion melambung terbang semakin tinggi jauh melintasi waktu dan lorong langit diantara gugusan bintang.

Jangan biarkan diri ini terhanyut oleh rasa sedih tak berkesudahan sebab tak semuanya berhak kita dapatkan.,berikan kesempatan kepada mereka untuk bersinar.

Jadikan dirimu seperti layaknya lampion meretas kegelapan dan menebarkan semangat kepada handai taulan dan sanak famili sebab mereka adalah harta terindah.

Jadikan dirimu sendiri seorang panutan sebab semua orang berhak menentukan jalan hidupnya sendiri dan menjemput mimpinya dimasa mendatang.

Banyak wanita tangguh diluar sana mendedikasikan dirinya demi kemajuan negeri serta memberantas kemiskinan dan buta huruf yang masih memprihatinkan serta menjadi ancaman serius.

Rela tak dibayar sepeserpun bahkan ikhlas mengabdi hingga menjelang masa tua hingga tak mampu berjalan melihat bahkan terbujur kaku di pembaringan.sebab mereka adalah pahlawan tanpa 

Tanda jasa….

Tidak ada kata terlambat selama gerbang pintu masih terbuka lebar dan selama kesempatan dan berjuta peluang menanti didepan mata karena kita adalah para pemimpi berjuang sebelum.

Mendapatkan apa yang kita inginkan jangan habiskan masa mudamu dengan melakukan hal-hal tak berguna terlibat kenakalan remaja bahkan membuat onar kepada lingkungan sekitar.

Jangan biarkan semangatmu redup termakan oleh omong kosong  memyudutkanmu anggaplah itu sebagai bomerang yang akan berbalik menyerang diri mereka sendiri. mari kupertegas

Sekali lagi dan katakan ini dengan lantang bergema yakinkan diri bahwa tuhan memiliki rencana tak terduga buat hambanya yang tak pernah kita pikirkan sebelumnya….

2023-01-2023

Menyibak Tirani Kemanusiaan.

Sengaja menunda-nunda panggilan sanubari.

Mengabaikan segala bentuk panggilan nurani.

Sengaja menunda saat seseorang membutuhkan bantuan.

Pura-pura tuli tidak menghiraukan saat mendengar seruan tuhan.

Rasa kemanusiaan perlahan  terkikis tergantikan oleh sikap acuh tak acuh

Tata krama etika serta budi pekerti seakan telah sirna termakan amarah.

Hukum yang seharusnya ditegakkan serta disegani oleh 

Budaya individualistik dan perilaku anarkis serta paham sekularisme.

Menjamur di semua kalangan dan berbagai lapisan masyarakat indonesia.

Beragam polemik persoalan seputar tentang kemanusiaan melahirkan sebuah tanda tanya besar ?

Banyak dari mereka lebih memilih bungkam-banyak dari mereka takut dihujat karena terlalu Lantang dan vokal dalam menyuarakan kebenaran.

Takut akan teror serta ancaman nyawa yang  dipertaruhkan menyangkut reputasi  nama baik keluarga.

Bahkan para pelaku kejahatan masih saja bisa berlenggang sana-sini tanpa ada rasa bersalah setitikpun.


Para korban berteriak menjerit meminta agar keadilan benar-benar ditegakkan 

Sementara para pejabat negara  sibuk  mencari simpati mengumpulkan suara rakyat

Pemilu sebagai ajang pesta demokrasi dimana suara aspirasi rakyat  sangat menentukan masa depan sebuah bangsa dan rakyat sangat menantikan harapan baru berharap  dapat berjalan dengan 

visi dan misi  sesuai bunyi sila kelima ‘’keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia’’

Meminta bantuan kepada para aktivis aparat penegak hukum dan pihak berwajib

Menuntut kompensasi kerugian moril dan materil trauma depresi berkepanjangan.

Bahkan dikucilkan oleh tetangga dan masyarakat sekitar menanggung beban penderitaan seorang diri.


Tak ada uluran tangan berjuang seorang diri  mencari  seberkas cahaya dalam menyibak tirani kemanusiaan.

Banyak  rentetan tragedi kudeta  catatan peristiwa mewarnai sepanjang perjalanan kemanusiaan.

Noktah hitam itu tak akan pernah bisa terhapus dari ingatan mereka terekam jelas melekat erat.

Senyum bertegur sapa serta ramah tamah tidak dapat kita jumpai lagi di kehidupan sehari-hari.

Pendidikan akhlak tak lagi diutamakan hanya sebatas wacana dan catatan di buku raport semata.

Banyak orang tua diluar sana bekerja siang malam demi mensejahterakan anak-anaknya di masa depan. 

Agama hanya dijadikan kedok bukan semata-mata dimanfaatkan sebagai mencari  keberkahan hidup.

Manusia telah dirasuki oleh tipu daya iblis menghalalkan segala cara berambisi menjadi penguasa dunia.

Terobsesi tergiur oleh hawa nafsu terlampau mencintai hal-hal bersifat duniawi hilang akal  sehatnya.

Betapa banyak waktu terbuang percuma terbuang  sia-sia betapa hidup menjadi kompleks hanya karena sebuah perkara. Menyulut api kebencian membuat suatu hubungan  kembali menjadi renggang  karena 

kesalahpahaman berapa banyak  jumlah korban yang  berjatuhan berapa banyak  pertumpahan darah 

 Untuk membangun tanah air berapa banyak  liter air mata tumpah dan segala bentuk pengorbanan yang telah dilakukan oleh para pendiri bangsa ini. Kita  terlahir sebagai  bangsa menjunjung tinggi nilai persatuan  dan berlandaskan pancasila sebagai paradigma bangsa dan ham adalah ujung tombak  refleksi  pribadi  bangsa indonesia.  Betapa banyak manusia di luaran sana  rela  berjuang  di perbatasan 

Demi membela tanah leluhur mereka mengorbankan harta bendanya  bertempur berjihad  membela agama allah swt dan menginginkan kebebasan serta kemerdekaan melepaskan diri dari belenggu tali kolonialisme. Pernahkah kau menoleh kebelakang sedikitpun menyelami rasa kemanusiaan mulai terkikis 

Oleh dinginnya laut sanubari yang tersembunyi  dibalik kabut kegelapan menanti datangnya cahaya pelita nirwana setelah hujan reda di pertengahan agustus lalu ?

17-01-2023

Puisi : Lantunan Bulan Syaban


Oleh : Aditya Irfan Situmorang

Barisan Pelopor

Berapa liter ton darah berjatuhan demi membangun tanah air ini ?

Berjuang dimedan pertempuran rela mengorbankan harta bendanya.

Pribumi bersiap membela tanah air mereka berbagai strategi serta taktik.

Mengerahkan segala kekuatan demi membela serta mengayomi 

Sinyal bahaya telah mengudara bumi pertiwi berteriak kesakitan status siaga.

Menggempur dari segala penjuru arah barisan pelopor berbaris siap mengayomi.

Melalui gerakan bawah tanah 

Terdengar samar-samar bunyi kumandang takbir seraya bergema.

Menggamit cinta dari rawi  di seberang pesisir pantura laut jawa.

Bak lentera di tengah belantara hutan menyinari semesta dikala gulita.

Para warga sangat berantusias menyambut datangnya bulan penuh keagungan.


Semesta seraya ikut bertasbih bulan suci ramadhan akan segera bertandang membawa jutaan rahmat.

Berbagai macam amalan akan dilipat gandakan,umat muslim akan segera memasuki pintu gerbang utama Di pertengahan bulan syaban ketika burung-burung berkicau menganggungkan sang pengatur jagad raya di bumi

Masjid langgar surau dan mushola seketika dipadati oleh jamaah dari berbagai kota daerah serta Kabupaten.

Arus lalu lintas serta hilir mudik kendaraan di jalur pantura dan tol terpantau cukup aman dibawah pengawasan polisi.


Ada setangkup rasa rindu akan kampung halaman sejuknya panorama pedesaan serta gemericik air di pinggir kali.


Para santri dan santriwati sibuk bertilawah al quran sembari menunggu kumandang adzan maghrib.

Para malaikat turun ke bumi memeriksa melaporkan catatan amal perbuatan dilakukan selama setahun Penuh.

Beragam keutamaan serta fadhilah terkandung di dalamnya  dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Para orang tua sibuk mengajarkan anak-anaknya membaca alquran  membiasakan diri agar terbiasa

Dengan lantunan dzikir dan doa-doa harian menanamkan arti dari keimanan serta ketaqwaan  kepada

Tuhan semesta alam.


Dinamika perkotaan dan pedesaan tak membuat kami lupa akan tradisi mudik berlangsung setahun sekali.

Sebab kami hanyalah perantau berjuang mencari peluang usaha serta cuan demi mencukupi kebutuhan Keluarga dan meningkatkan kesejahteraan dan mengangkat harkat martabat orang tua.


Bersantap sahur dengan aneka lauk pauk dari tangan terampil seorang ibu.

Para pemuda dari berbagai golongan dan ketua adat  menggelar kenduri sebagai bentuk rasa syukur.

Bila engkau berkenan ijinkan kami semua agar dapat segera dipertemukan kembali dengan bulan Suci Ramadhan meraih rembulan serta menggapai ridho illahi.


10-01-2023

Sang Rembulan



: Aditya Irfan Situmorang


1/

Bak lentera di tengah belantara hutan.

Menggapit sinar rembulan dari tol cipurawi.

Memasang spanduk bertuliskan ‘’marhaban Ya Ramadhan’’.

2/

Para santri sibuk menggelar sajadah dan tikar.

Sembari menunggu adzan isya berkumandang.

Pancarkan geliat pesona gemintang serambi islam.

3/

Meneropong sembari menunggu penampakan hilal tiba.

Berbagai saluran televisi dan surat kabar ikut mewartakan.

4/

Ciptakan harmoni keselarasan pada alam dan lingkungan sekitar.

Dinginnya angin malam mengiringi kami bertilawah.

Safari ramadhan datang bertandang selama setahun sekali.

Orang-orang  berjualan berlomba-lomba menyajikan aneka takjil

Beragam sajian dan menu khas nusantara siap memanjakan lidah.

Bunyi bedug seraya bergema menandakan berbuka puasa segera dimulai.


5/

Para malaikat bergegas turun ke bumi.

Siap melipat gandakan pahala amalan.

Selama setahun penuh kita berpuasa.

Menahan rasa lapar dan dahaga dari.

Pagi hingga menjelang  petang  hari.

Seteguk air mineral dan tiga buah kurma.

6/

Hidupkan kembali rasa kekeluargaan dimeja makan.

Bersama handai taulan sanak famili dan kerabat karib.

Mari tunaikan segala perintahnya.

Jangan biarkan imanmu goyah.

Ibarat seperti menancap gas pada mesin.

Tingkatkan ketakwaan dan keimanan kita.

Perbanyaklah berbagi kepada kaum duafa.

7/

Jadikanlah ramadhan sebagai momentum refleksi diri.

Bahu membahu membantu saudara muslim membutuhkan.

Berharap semesta berangsur-angsur pulih sehingga kita dapat..

Bergempita merayakan semarak suasana idul-fitri di desa dan perkotaan.

8/

Umat muslim di segala penjuru dunia ikut memeriahkan hari kemenangan.

Anak-anak di perkampungan merajut serta merakit pawai obor bada isya.

Melantunkan sholawat dan seraya mengumandangkan takbir dari surau ke surau.

Bertandang dari satu rumah kerumah bersalaman mengeratkan tali persaudaraan.

9/

Mencicipi manis dan gurihnya kue kering buatan ibu dan opor ayam serta pedasnya.

Sambal goreng daging dan kentang berbalut kental dengan santan kari dan ketupat.

Ya allah ya tuhan pertemukanlah kami kembali dengan bulan suci ramadhan agung.

Kami merindukan gemerlapnya lailatul qadar serta keutamaan malam nuzurul quran.



11-01-2023


Fathu makkah

( Pembukaan Kota Makkah )

Karya : Aditya irfan situmorang

Dahulu saat krisis jahiliyah mendominasi dunia.

Saat manusia dibutakan mata hatinya oleh allah.

Kabah berhasil diubah menjadi lautan berhala.

Sungguh nyatanya manusia berada dalam kesesatan.

Wanita dijadikan sebagai korban perbudakan massal.

Dipermainkan kehormatannya kelahirannya dianggap aib.


Seperti pendar nur, islam datang membawa risalahnya.

Rahmat bagi setiap pemeluknya dan pertolongan nyata.

Dimana orang-orang secara berbondong-bondong memeluk islam.

Menjadi bukti nyata setelah perjuangan panjang bertempur dimedan perang.

Bahkan para sahabat nabi turut mendukung demi terwujudnya fathu makkah.


Rela mengorbankan harta bendanya demi menyebarkan sinar islam di tanah makkah.

Menyusun strategi serta taktik matang demi tercapainya kemenangan gemilang.

Demi memerangi kaum kafir quraisy dan para sekutu dan pengikutnya.

Mengingkari isi perjanjian hudaibiyah telah lama mereka sepakati bersama.

Binasakan dan hancurkan, bibit-bibit kebatilan serta kemungkaran di tanah jazirah.

Sehingga kedamaian serta ketentraman kembali ke dalam pangkuan masjidil haram.


Syiar islam kembali bergema dakwah dan kegiatan perniagaan bangkit kembali.

Sibuk bercocok tanam mengolah gandum dan kurma sebagai komoditas utama.

Seraya dikumandangkannya adzan di segala pelosok negeri maka bertasbihlah.


12-01-2023


Posting Komentar

0 Komentar