005

header ads

Puisi-Puisi|Eliaser Loinenak | Bila Gugur Daun

 Puisi-Puisi|Eliaser Loinenak

Bila Gugur Daun

bila gugur daunku

jangan kau tangisi 

kutunggu rantingmu luruh

ketika badai menerpa


saat musim berganti

kita adalah kobar api 

yang membakar dingin

sebelum mengabu 


29.09.2022











Ayat Api  untuk Alter Ego

sahabatku, 

dalam sunyi  kutulis puisi ini untukmu 

tapi kali ini bukan sajak tentang gerimis

aku tak mau ada sungai yang ruah dari telaga beningmu


aku pun tidak  menulis tentang senja 

karena senja adalah bayang kematian 

aku tak mau membuatmu jadi sentimentil 

karena aku tak terlalu menyukai kesedihan


kehidupan ini begini indah, begini  meriah 

mengapa mesti menulis tentang kegelapan 

tentang dunia yang asing dan papa

aku tak mau dianggap dan membuatmu cengeng 


sahabatku,

tengoklah jarum jam yang terus berputar berdetak 

jangan redup memandang hidup, tetaplah bersinar seperti fajar 

di situ dengan terang aku melihatmu dapat meraih mimpi-mimpimu


01.10.2022

Aku Ingin Jadi Sungai

aku ingin jadi sungai yang mengalir mengikuti alur sang waktu

sebagai sungai,  biarkan aku bebas mengarus lalu menghilir

menjadi genangan yang menyimpan kenangan

ketika kau riang berenang di kejernihan mata airku 

membasuh air mata luka laku liku kehidupan


aku ingin jadi sungai yang mengalir mengikuti alur sang waktu 

sungai dimana sampanmu berlayar mencari muara yang abadi 

dan aku adalah sungai yang mengalir dalam dirimu

mengukir kisah pencarian penuh misteri dari hulu ke hilir 

menuju keabadian paling palung, gelap dan pengap


10.10.2022

Menua Bersama dalam Bingkai Waktu

takdir mempertemukan kita  

kau dan aku menjadi kita 

daging dari tubuhku

tulang dari igaku

berpadu dalam harmoni

hidup penuh warna warni

ribut rukun silih berganti 

suka duka berarak teratur  

meniti musim demi musim

saling melengkapi

saling cinta mencintai

saling setia

saling topang

hingga menua bersama

dalam bingkai waktu


19.10.2022


ESSSLIIIII.jpg

Eliaser Loinenak lahir di  Puamese, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, 2 Mei 1980. Menulis cerpen dan puisi. Cerpennya yang berjudul  Teku dan Perjalanan  sempat dimuat di Pos Kupang edisi Minggu (2002-2003), cerpen Sekuntum Mawar Merah Jambu untuk Gadis Bergaun Hitam dan  Dairy Hitam  dimuat di Majalah Cakrawala Pendidikan NTT. Puisi-puisinya termuat di umakaladanews.com, balipolitika.com, Majalah Elipsis ,Media Sastra dan Budaya negerikertas.com, faktahukumntt.com, dan suarakrajan.com. Saat ini mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri Satu Atap Sunu, Amanatun Selatan, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur


Posting Komentar

0 Komentar