005

header ads

Sajak-Sajak Yin Ude



Di Tengah Wabah


Di dada, gemuruh laut perlahan sepi

Orang-orang dapati nyawanya melekati kelepak camar

Yang terbang sejenak, sebelum lintasan birunya direnggut kawanan gagak

Samalah menghela arakan awan hitam di mata

Yang mulai menutup penjuru 


Aku lihat itu semua

Di depan televisi,  menadahi juga percik ombak 

Dengan kertas-kertas puisi buram yang kemarin terbit sebagai buku kenangan hari lalu yang suram

Di dalamnya hari esok segera meleleh 


Di bawah rintik-rintik hujan beritanya

Kupungut butiran dingin yang jelma kerikil

Kutumpuk lagi, menggunung lagi

Akan kulontar?

Siapa juga yang harus kulempar?

Memar rasa

Memar lagi


Saat-saat tercenung

Di kaca televisi itu terus kutatap wajah sendiri
Semata wajahku sendiri


Sumbawa Timur, 10 Januari 2022


Desir Hening


Selalu desir hening menyela sunyi 

Menghidupkan tarian di pucuk-pucuk perenungan

Dan gemericik hikmah sayup-sayuplah dari celah tersembunyi bukit-bukit mimpi 


Tarian itu menghentak-hentak

Dalam ruang pikiran yang tak lagi putih

Setelah debu, asap dan kabut cuaca meliuk-liuk di dalamnya

Tempat tak berani kaucari sepenggal sudut jernih

Tempat bangkit dan ikut menggerakkan hati


Kalaupun ada

Itu bekas dilanda banjir air mata para pengantar jenazah


Sumbawa Timur, 15 Januari 2022


Kutunggu Kiriman Payung

 

Kutunggu kiriman payung

Untuk hari gulita

Jarum-jarum dinginnya

Deras 

Menyasar jiwa

 

Kuterima di sepertiga malam

Setelah hatiku kuyup

Oleh air mata

 

Sumbawa Timur, 2022


Ketika Elang Terbang Senja

 

Ketika elang terbang senja

Kau tahu, ia menembus langit asing

Yang bercabang:

Purnama

Gulita


Lihatlah sayap, paruh, cakar dan bulu-bulu indahnya

Jelma sehelai cerita

Yang melayang hilang dalam kenangan


Sumbawa Timur, 2022



Secarik Dendam di Alun-alun Kidul


Di sini, pada senja tahun lalu

Lamaranku padamu ditangkap angin dingin 

Yang berujung hempasan cabang dan daun-daun gugur

Kau pergi

Usai menghujamkan beringin kembar ke dadaku, yang padang, yang lengang

Sesudah kausebut pula aku bocah

Seraya meniupkan gelembung sabun di mukaku

Pecah 

Leleh pedih di kali rasa


Di sini, hari ini

Ribuan pasang beringin menjulang dalam dada 

Jelma rimba, sebagai buaian burung-burung indah

Kau tahu dengan apa ia tumbuh?

Air luapan kali rasa

Yang demikian segar

Tapi tak henti ingin menenggelamkanmu


Sumbawa Timur, 2022




Yin Ude, penulis asal Sumbawa Timur, NTB. Karyanya termuat dalam Buku Sepilihan Puisi dan Cerita “Sajak Merah Putih”, Novel “Benteng”, Antologi Puisi “Seribu Tahun Lagi”, Antologi Puisi “Genta Fajar”, Antologi Puisi Jogja Kota Sajakku, Antologi “Hujan Baru Saja Reda”, Antologi “Jejak Puisi Digital”, Antologi Puisi “Para Penyintas Makna” dan Antologi Puisi “Pertemuan di Simpang Zaman”. Beberapa buku lain dalam proses terbit. Kontak WA: 087810071573 dan fb: Yin Ude.




Posting Komentar

0 Komentar