005

header ads

Puisi Sindah Laili Nurjanah

 Memeluk Kopi Pekat


Senja sore itu begitu senyap; kehilangan suara

Setidaknya senja memiliki sedikit jingga; menerobos setiap hampa

Aku duduk sendiri; menekuri lipatan sajak darimu dan makna

Dipeluk hangat; secangkir robusta


Apa kabar engkau; tanda tanya

Senja bulan lalu mata kita masih beradu; di atas dua kepul asap robusta

Mendekap; cerita dan tawa

Kopi pekat; senja tenggelam bersama


Barisan abjad darimu; kembali tereja

Membuka selembar terlipat empat; merasai setiap kata

Tajam dan pahit; robusta?

Kelam dan tenggelam; atau senja?


Kenapa kekasih; tanda tanya

Hanya sedikit menit; menjajaki sajakmu dan meneguk robusta

Hingga puluhan kali senja menghilang; masih sama

Mengelak setiap wujud maknanya; menyimpan semua pekat yang tersisa


Kediri, 22 Februari 2022

Sindah Laili Nurjanah, Lahir di Kediri 27 Juli 2004. Saat ini masih tinggal di tempat kelahirannya. Tepatnya Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sedang menyelesaikan detik-detik akhir pendidikan di MA Hidayatus Sholihin. Membaca, menulis, dan mengaji adalah bagian rutinitas inti dari kesehariannya. Penyuka diksi kopi tetapi tidak suka minum kopi ini mempercayai bahwa menulis adalah pekerjaan keabadian dan  belasan puisinya telah abadi dalam antologi bersama.

Bisa dihubungi melalui :

WhatsApp : 085852831788

atau berteman di :

Facebook : Sindah Lanuja


Posting Komentar

0 Komentar