Puisi WAHYU HIDAYAT - negerikertas.com

INFO ATAS

Jurnal sastra dan seni budaya yang terpercaya sejak 2015

Jurnal Sastra dan Seni Budaya

Jurnal Sastra dan Seni Budaya yang Terpercaya sejak 2015

2 Nov 2020

Puisi WAHYU HIDAYAT

 


Selingkar Bumi

—semesta tak lupa berubah bentuk


di tepi zaman, kita seperti dibikin cengang 

oleh lelampu dan segala kisah ragu.

selalu ada yang menduga perihal bau perubahan

ada pula yang mengira kita bakal dicekik

oleh tangan zaman, lantas orang-orang

merutuk di kolong langit seraya menghardik

semesta yang menjadikannya hangus


di ubun zaman, kita semisal insan yang

dikemas malas sebab cuma dengan ‘klik’ 

segalanya bisa dipeluk-kecup.

barangkali kita mesti jadi api yang

menciptakan kasih mahaunggun

dan mungkin kita mesti jadi air yang mencipta

alir, lalu orang-orang bersisian 

dengan zaman, tapi tak saling sikut

seperti halnya maut yang sulut


di zaman yang koma, tapi milenium ini

kita mesti jadi sepasang warna yang melukis

dengan rona bianglala, bukan sewarna 

luka yang mencipta harapan abu.

mestinya kita jadi angin yang sedekah 

napas ingin di dada semesta, kemudian 

orang-orang hidup karena cinta.


2020


INFO BAWAH

Kirim tulisan: Tulislah karya berupa puisi/cerpen/artikel + biodata + foto/gambar, semuanya dalam 1 lampiran file Ms Word. Kirim ke email nkertas@gmail.com