Festival Pesona Minangkabau diadakan di Kabupaten Tanah datar tepat nya di Istano Basa Pagaruyuang selama empat hari yang dimulai pada tanggal 17 sampai 20 November 2022. Dalam kegiatan Festival Pesona Minangkabau menampilkan rangkaian acara seperti pawai budaya Authentik Minangkabau, Pagelaran Silat Minangkabau, Pagelaran Seni Budaya Minangkabau, Pagaruyuang Fashion show, Pameran desa wisata, Pameran benda Pusaka, Pagelaran Songket Minangkabau, Pacu Jawi, Pasar Kuliner Kampung Kopi, dan lomba fhoto Pesona Minangkabau.
Festival Pesona Minangkabau diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tanah Datar, sejak tahun 2017 dan juga acara ini masuk dalam 100 Wonderful Indonesia. Adanya acara Festival ini bertujuan untuk pengembangan sumber daya Pariwisata dan Ekonomi kreatif yang ada di Tanah Datar dengan menonjolkan kebudayaan Minangkabau, sekaligus mempromosikan Pesona Wisata yang ada di Kabupaten Tanah Datar untuk menarik kunjungan wisatawan ke Istano Basa Pagaruyuang. Festival Pesona Minangkabau ini merupakan acara puncak dari acara Satu Nagari satu Event yang ada di Tanah Datar. Pariwisata merupakan program unggulan Kabupaten Tanah Datar dengan melalui program satu Nagari satu Event yang bertujuan untuk memacu aktifnya sanggar-sanggar Nagari serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tanah Datar.
Pada Pembukaan acara Festival Pesona Minangkabau di hari pertama tanggal 17 November lokasi dihalaman Istano Basa Pagaruyuang, cuaca sangat cerah terlihat dari penonton yang berlindung dari sengatan panasnya Matahari dan juga terlihat banyak nya tenda-tenda stand kuliner, kerajinan, dan panggung pertunjukan. Pembukaan acara Festival Pesona Minangkabau, Gandang Tambua dan Tansa terdengar menyambut kedatangan rombongan Kementerian Pariwisata dan ekonomi, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Kapolda Sumatera Barat, anggota DPRD Sumatera Barat, Bupati dan wakil Bupati Tanah Datar. Rangkaian acara Festival ini dimulai dari jam 10 sampai jam 5 sore.
Hari pertama menampilkan berbagai pertunjukan yang diawali oleh pertunjukan Salawek Dulang dari kecamatan Pariangan. Penampilan kedua penampilan Randai dari Kecamatan Tanjuang Baru, selanjutnya di hari kedua, menampilkan pertunjukan pertama oleh Malalo Band dari Nagari Malalo. Penampilan kedua yaitu Sanggar seni Rang Mudo Nagari labuah kecamatan limo kaum. Penampilan ketiga tari piriang Badarai oleh Sanggar Galanggang Baribuik Nagari Pagaruyuang, Kecamatan Tanjung Emas. Selanjutnya di hari ketiga, penampilan pertama pertunjukan Tari oleh TK Pertiwi kecamatan limo kaum. Penampilan kedua yaitu Talempong Kayu dari Tanjung Bonai. Selanjutnya di hari keempat, penampilan pertama yaitu pertunjukan Silek Tuo Pagaruyung dan Silek Kumango. Penampilan kedua dari Sanggar Puti Carikayo dari Gunuang Rajo. Penampilan ketiga oleh Sanggar Umbuik mudo dari Nagari Atar.
Pada Pertunjukan acara Festival Pesona Minangkabau di hari kedua, penampilan pertama ditampilkan oleh Malalo band yang terdiri dari 3 personil dengan instrument Gitar Acoustik, Bass Elektrik, dan Kahoon, mulai memasang
kabel jack di instrument musik masing-masing. Lagu pertama yang dibawakan oleh Malalo Band yaitu Ayam den Lapeh nada dasar D minor dengan sukat 4/4 dengan gaya musik Pop. Petikan gitar pertamanya diiringi vocal diawali dengan Reff “sikua capang…sikua capeh…. Terdengar keraguan sang vokalis menentukan nada yang akan dinyanyikan. Dinamik merupakan aspek yang paling menonjol dalam ekspresi musikal, yang juga mencakup nuansa-nuansa dalam tempo, pemenggalan frase, aksen, dan faktor-faktor lainnya, maka dinamik memainkan peranan yang besar dalam menciptakan ketegangan (tensi) di dalam musik. Alangkah baiknya Malalo band menyesuaikan instrument musik yang dibutuhkan saat pertunjukan panggung Outdoor agar membantu dalam penggunaan nada vokal. lagu yang di tampilkan oleh Malalo Band ini, sound gitar Acoustik terlalu menonjol, sehingga sound Bass elektrik tidak terlalu terdengar. Tempo yang dibawakan terlalu buru-buru tidak konstan, sehingga vokalis mengalami kesulitan dalam bernyanyi mengejar tempo sambil memainkan kahoon. Tempo adalah sebuah istilah dari Bahasa Italia yang secara harafiah berarti waktu, dan di dalam musik menunjukkan kecepatan( Hugh M. Miller:2017)
Pada lagu kedua Malalo Band yang berjudul “Tacinto jo kamanakan”, nada dasar E minor dengan sukat 4/4 juga mengalami kendala dengan nada dasar, yang mana suara vokalis ragu dalam menyanyikan. Semua nada musikal terdiri atas empat unsur, yaitu tinggi rendah nada, Panjang-pendek nada, keras-lemah bunyi nada, warna suara. Penggabungan ke empat unsur tersebut untuk menghasilkan kemungkinan terbaik di dalam seni musik( Miller:2017). selain kendala pada nada, juga terdapat kendala pada sound, sebaiknya soundman lebih memperhatikan sound yang dihasilkan yaitu gangguan pada kabel jack gitar yang menimbulkan suara yang menganggu. Agar penampilan musik lebih menarik, alangkah baiknya Malalo Band mempersiapkan garapan musik atau aransemen musik dengan matang, dan juga pemilihan instrument musik harus diperhatikan, seperti pemilihan instrument musik di pertunjukan panggung outdoor.
Pertunjukan kesenian selanjutnya ditampilkan oleh Sanggar Seni Rang Mudo Nagari labuah kecamatan limo kaum yang menampilkan Tari dengan musik iringan yang menggunakan drum elektrik, gitar elektrik, bass elektrik, talempong goyang, saluang, dan bansi. Penari mulai berjalan
ke depan panggung yang terdiri dari 8 wanita dan 2 orang laki-laki yang ditandai bunyi hi-hat drum elektrik. Pada bagian selanjutnya terlihat penari laki-laki melakukan atraksi gerakan silat yang di iringi instrument talempong goyang dan drum elektrik.
Dalam penampilan tari oleh Sanggar Rang Mudo, musik pengiring tari terdengar bunyi drum elektrik terlalu kuat yang menghasilkan sound dari masing-masing instrument tidak balance, Dan juga tempo pemain drum tidak konstan, yang menganggu konsentrasi penari, yang mengakibatkan penari ragu-ragu. suara drum sangat menganggu dan menutup bunyi instrument lain, seperti bunyi talempong tertutup oleh bunyi open hi-hat drum elektrik. Dibeberapa bagian juga terdapat bunyi noise. Istilah volume berhubungan dengan dinamika, istilah ini tidak hanya mengacu pada intensitas perpaduan setiap nada, tetapi juga pada tingkat kekerasan dan kelembutan yang dihasilkan oleh jumlah nada yang terpisah yang berbunyi serempak(Miller:2017). Maka soundman sebaiknya memperhatikan kualitas sound yang dihasilkan balance, agar tidak menganggu jalannya pertunjukan.
0 Komentar
Kirimkan Artikel dan Berita seputar Sastra dan Seni Budaya ke WA 08888710313