005

header ads

Puisi : Kata(nya) Merdeka Oleh: Muhammad Fatkhul A.

 Kata(nya) Merdeka

Oleh: Muhammad Fatkhul A.


hai, kawan-kawan semua

kemarilah! aku hendak berbagi cerita

mendekatlah! akan 'ku ceritakan 

dengan tutur kata bernada renta


ini kisah seorang anak

yang kehilangan masa kanak

juga melayunya bungah

di waktu yang kuncup


sebelum mentari mengusir embun

yang tengah basahi daun-daun

ia pergi ke jalan–jalan

saat anak-anak lain hendak ke sekolahan


sebelum berangkat ke jalanan

ia tak lupa berpamitan

juga menyiapkan makanan

untuk ibunya yang hilang kesehatan


Ia menyusuri jalanan beraspal

meminta-minta welas asih

di antara ribuan orang

saat lampu merah terang


Ia mondar-mandir

di antara kendaraan yang terpaksa parkir

sembari menyanyikan syair-syair

yang kerap merujuk rakyat fakir


bermodal gitar mugil yang lusuh

warisan almarhum sang ayah

ia mengais nafkah dengan payah

untuk ia dan ibunya yang lumpuh


di saat lampu hijau pijar

ia istirahat sejenak di trotoar

sembari kerap berpikir dan berujar

"inikah negeri yang katanya merdeka?"


tak jarang ia mengeluh

pada keadaan yang payah

di saat tubuh kuyup peluh

diiringi luh yang meluruh


kerap ia tumpahkan lewat lirik

di waktu lampu merah menyala

sebagai ungkapan kritik

di negeri yang katanya merdeka


"inikah sebuah negeri

 yang katanya merdeka?

 apakah anak sepertiku

 layak di sebut merdeka?


 inikah sebuah negeri

 yang katanya merdeka?

 apakah anak sepertiku 

 layak di jalanan raya?


 inikah sebuah negeri

 yang katanya merdeka?

 apakah anak sepertiku

 tak layak belajar tulis & baca?


 inikah sebuah negeri

 yang katanya merdeka?—

 yang merdeka katanya?—

 yang merdeka kata-katanya?"


ah..., sudahlah! kita sudahi dahulu

senja sudah hampir berlalu

aku harus kembali dahulu

untuk menemui ibuku


jika esok kita kembali bertemu

akan 'ku ceritakan lagi keluh kesahku

kepada kawan-kawan semua

dan kepada negeri yang katanya merdeka


2023



Lukisan Harap di Halaman 2023

Oleh: Muhammad Fatkhul A.



halaman 2023 telah terbuka

kisah-kisah baru mulai terbaca

dan rekapan harap mulai 'ku catat—

'ku catat di relung paling hasrat


pada halaman 2023

'ku tak ingin lagi ada

coretan yang mencoreng riang

atau pun robeknya sebuah cerita

yang dapat mengoyak isi dada


pada halaman 2023

aku mengharap pada Pemilik-Tinta

melukiskan deretan bunga-bunga

yang mewangi sepanjang perjalanan 

lalu bermekaran di dada paling asa


Jombang, 2023



Bionarasi: 

Muhammad Fatkhul A. Ialah nama pena dari M. Fatkhul Arisfudin. Ia lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 10 Oktober beberapa tahun silam. Racikan aksara yang Ia olah telah tersaji di beberapa media online dan beberapa Antologi bersama, dan salah satunya terkemas pada Antologi Puisi Jazirah Sebelas: Laut dan Kembara Kata Kata. Ia juga Peraih Anugerah Negeri Kertas | SUMPAH PEMUDA 2022.

Ia berharap setiap tulisan yang dihidangkannya dapat memberi manfaat untuk pembaca dan juga dirinya sendiri.

Ia bisa disapa lewat jalur WA: 085851263177

juga bisa lewat jalur E-mail: fatkhularifuddin@gmail.com


Posting Komentar

0 Komentar