005

header ads

Puisi Aryani Purnama

 Kelu 

Oleh Aryani Purnama


Bibir yang mengatakan nurani telah kelu.

Ia bagai mulut singa lapar yang mengaum saat dirinya terusik dan

lapar berkuasa di setiap rongga lambungnya

Bahkan saat gurun gemeretak 

tanah meranggas

Yang ada dalam aumnya hanya gejolak birahi pada betinanya. 

Hanya itu.


Tak usah kau sembunyikan belangmu karna alam telah abadikan. 

Tak perlu kau berjaya dalam keangkuhan karna langit berundak dan 

Tiap anak tangganya mencatat semua. 








Kuatkan Mataku

Oleh Aryani Purnama


Ya Allah ya Rabb

Dadaku penuh catatan 

Yang tak mungkin terbaca oleh teman 

Karna telah Kau catat dalam kalam. 


Aku hanya dapat menatap semua 

Dengan sisa mata tua

Yang mulai redup pandangi cahaya 

Hanya bulir air mata tawarkan derita. 


Semakin kulihat keluar jendela 

Semakin tak kuat mata memandang

Yang tampak hanya warna pudar jendela tua

Dengan bingkai penyangga yang mulai rapuh

Dan aku mulai bersenandung 

Menghibur diri dalam kesabaran tak berbatas.


Posting Komentar

0 Komentar