005

header ads

#PUISI: Rizka Viviana

Sajak Rizka Viviana
Antara Rusuk dan Punggung

Angin tak selalu membuatmu terbuai manja
Tak pula air hanya sebatas penyejuk dahaga
Jangan marah bila angin menusukmu
Jangan marah bila air membasahimu
Jangan sisihkan raut meskipun menampar malu
Jangan menarik jari dengan kata tak sesuai hati

Jangan jadikan aku tulang rusukmu
Jangan jadikan kau tulang punggungku
Tiba-tiba ingat aku pada hancur
Karna ia hanya punya dua anak busur
Ia bidik pada titik, ia lesatkan disertai harapan
Lalu jika kau sampai di tanda tanya
Apakabar hatiku dan hatinya?
Aku bukanlah bunga yang mudah layu lalu tumbuh baru
Tidak juga kamu sebagai kumbang yang senang datang dan berlalu
Kita adalah muda mudi jatuh hati
Saling jatuh namun tak mampu berpindah hati

Purwokerto, 9 September 2018




Sajak Rizka Viviana
Bingkai dan Kaca

Hidup penuh kelut
Tak cukup di paras tapi juga di mulut
Kadang saling membentur saling berbaur
Kadang hidup merekah
Bak bunga tersiram lalu mekar memerah

Aku tak tahu hidup jika tiada bingkai
Tiada sekat untuk saling terikat
Tiada tahu figur dengan tanda-tanda tersemat
Aku tak tahu hidup jika tiada ada kaca
Tiada tahu jatuh jika tak jadi luka

Kini bingkai dan kaca dapat bicara
Tak terbatas dunia yang hanya merangkai aksara
Tapi melesat tarian jemari menjadi ayunan
Menghibur hati para jiwa kesepian

Kini jangan tanya bingkai dan kaca
Sebab telah berganti rupa
Tak hanya memasang foto usang
Tapi juga memajang setiap kisah di dalam layar

Purwokerto, 6 September 2018




Sajak Rizka Viviana 
Rumah, Kaca, dan Bola Mata 

Kutelusuri deret kata beralamatkan namamu
Meresahkan nadi jantungku
Ada salam yang kau gugurkan
Untuk pengetuk hati yang terisi

Kurasa kosong di bola mataku
Saat ku tatap bola
Tak ada bayangan
Melainkan tersimpan menjadi kenangan
Entah karna ia pergi atau aku yang lari
Alamat ku berganti
Bukan lagi rumah kaca
Tapi bola mata yang kurasa
Ada aku di dalamnya

Purwokerto, Oktober 2018




Sajak Rizka Viviana
Sepasang Sepatu Rindu

Kukerlingkan pandang melewati jalan
Ramai-ramai berpapasan setiap persimpangan
Kotaku tak sebesar rindu pada pangkuan ibu
Tapi aku bertuan ditanah yang satu
Tempat ternyaman untuk sekedar menapakan sepatu

Purwokerto, November 2018





Sajak Rizka Viviana
Jadilah Nun'

Jadilah nun bermahkota tasdid
Menegaskan tekanan dalam getaran keelokan
Biarkan nun terpatri sukun
Menjadi dengung yang agung
Biarkan nun mati
Tapi jumpakan ia pada genapnya
Agar kejelasan mampu kau baca

Purwokerto, November 2018




Rizka Vivian lahir pada 3 Juli 2000. Saya lulusan SD Negeri 3 Kemiri, SMP Negeri 1 Sumpiuh, dan SMA Negeri 1 Sumiuh. Sekarang saya menjadi seorang mahasiswa di IAIN Purwokerto semester satu dengan prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Sejak awal kuliah saya aktiv mengikuti Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto. 


E:\Vivi.jpg

Posting Komentar

0 Komentar