Sajak-Sajak Karya Andoyo Sulyantoro II Wonosobo - negerikertas.com

INFO ATAS

Teruslah berkarya, karena kita tak pernah tahu kapan dan dimana ia diterima. Seperti sebaran biji yang menemukan lahan subur, ia akan berbunga semerbak di hati mereka, dan menunggumu datang untuk memetiknya [ Fileski ]

Negeri Kertas

Sejak 2015 membangun sastra serumpun bahasa.

18 Nov 2023

Sajak-Sajak Karya Andoyo Sulyantoro II Wonosobo

 Andoyo Sulyantoro

LUKISAN KRETEK DI KERTASKERTAS GAMBAR

Kepada: S


kau rangkul aku, kau pelukpeluk aku nan mesra. lalu di genggaman tanganmu

diamdiam kausiapkan pisau tajam, lalu kautusuk, kaujlabjleb aku dari belakang

ya, dari bibirbibir memblemukulihat senyum sumringah, teramat pongah

: munafik! seperti layanglayang terbang tinggi benang biasanya pedot 

kar’na ditariktarik gotot dimainmainkan anakanak dusun, bergesekgesekan 

dengan benangbenang gelasanmu pada kemarau yang mencekik leher kematian


kau lenakan aku dengan katakata dusta. peluk dipeluklah aku sayang disayang

kaudorong, kaujuingjuing aku ke curam jurang dari jelalatan matamu yang dipaksakan

berkelebatan percikan api amarah yang mengeramdendam berbongkahbongkah


aku paham! tak masalah. itu urusanmu dengan ketakberesan kehidupanmu

namun cara menggambar lukisan kretek di kertaskertas gambarmu yang amat payah, menurutku

Cuma bikin aku muak, mual dan ingin muntah. kurang ajar! bahkan aku ingin beraksi jurus kungfu 

--berak di kertaskertas gambarmu beraroma wangi tembakau super yang aduhai

bagi endusan hidungmu yang tragis. seringseringkah lubang indera penciumanmu soliloqui? tanyaku


#perang belum usai, dan baru saja dimulai. ayolah, kawan! kita geber keran gas kompetisi

bertanding dalam laga liar imajinasi

#peduli amat, mulur mungkret hul hol sepasang kakimu melangkah jalan jalanan unjuk kejantanan dan keperkasaan. kau atau aku yang kalah, lalu janjian tumbang di medan pertempuran kehidupan

#lelaki sejati, tak ada rumus dan kamusnya jadi pengecut!

#marilah kawan, udud kebakebul pahpoh

mirip asap yang terus mengepul dari cerobong pabrik.


Temanggung, 4/11/2023.



Andoyo Sulyantoro

KAU KATAKAN, PUISIKU JELEK


jelek, katamu. puisimu tak sebagus puisiku yang mampu menguras air samudera raya

dahsyat hancurkan matahari, tega membunuh seisi kota tebarkan jerit tangis kaum papa 

yang terluntalunta di pinggirpinggir jalan menumpahkan darah bayibayi tak berdosa

ya puisi-puisimu menggelegar nggegirisi tebarkan ketakutan melebihi bom atom 

hancur leburkan hiroshima dan nagasaki

#itu katakata pongahmu


jelek! ujarmu lagi. memang puisimu ibarat galian imajimaji sunyi

kepangkepang anyaman nurani seperti filosofi rumpun bambu tumbuh 

di bibir jurang, di pinggirpinggir kali hindari pilihan diksi dari penyakitpenyakit hati

niscaya curahan perasaan tanpa pretensi, tendensi apalagi ambisi

#itu katakata aroganmu


jelek! tandasmu menghakimi setiap puisiku justru puisipuisimulah ndakikndakik, menurutku

cuma omong kosong doang. nonsens bagai macan ompong, tak bertaring, timpalku

lalu kau naik pitam. mengumpat siapa saja diobrakabrik semua puisi habishabisan


“ku ‘kan pantang surut langkah belajar menulis puisi.” semangat berkobarkobar empat lima

kar’na kutulis puisi dari hati. sesungguhsungguh, yakinlah justru puisimu banger bau terasi

puisimu selicin oli-mampet di mesin taksi


2023








Andoyo Sulyantoro

DI BAWAH RINDANG POHON BODHI 


di bawah rindang pohon bodhi 

kulihat dosadosa, peta nasib, perjalanan, dan takdir kehidupan

ingin kupetik buahbuah lain di pohonpohon ini hingga liurpun netes

tapi aku tak punya secuil nyali ‘tuk memakan buah mencuri


di bawah rindang pohon bodhi

ku duduk bersila tafakur melafalkan doadoa 

kuhirup aroma dupa seperti minum di saat haus, pelepas dahaga

kuteguk sepuaspuasnya!


hirukpikuk di luaran. dari dalam  sangkar bambu

orangorang melepas kami: burungburung merpati

terbang tinggi menghias langit 

dengan kepak sayapsayapnya sesukasuka hati


seperti merpati itu,

“ku berharap padaNya segera merdeka 

menyibak kabut menuju cahaya,” pintamu

#tak terhitung entah kesekian kali aku jatuh 

merangkak lalu bangun lagi, ujarnya


“antara pantang dan puasa

nafsuku digedorgedor buahbuahan itu

antara tidur dan jaga jiwa kami tenteram 

di bawah teduh pohon bodhi” kata mereka

sungguh! di bawah rindang pohon bodhi ini


Semarang, 2022


Andoyo Sulyantoro

KEMBALI KE ASAL


ibu meniup pohon beringin 

yang tumbuh di pekuburan kampung

di utara berserak bungabunga kamboja kering

kesiur angin menerbangkan bungabunga itu

lalu nyangkut di pohon beringin


lalu aku teringat 

ketika ibu meniup pohon beringin

lalu bungabunga kamboja beterbangan ke entah

barangkali kembali ke asal


Semarang, 2023
















 


TENTANG PENULIS:

(AG.) Andoyo Sulyantoro, lahir di Purbalingga, 13 Mei. Alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Yogyakarta (UNY), tahun 1997 ini menulis fiksi dan non-fiksi yang diterbitkan media massa baik cetak, elektronik maupun online, lokal dan nasional serta berbagai buku kumpulan bersama, sejak tahun 1990-an di Yogyakarta.

Diundang hadir dan presentasi makalah bersama Komunitas Unstrat UNY, di Pertemuan Teater Mahasiswa Nasional III, di Padang, Sumatera Barat, tahun 1994. Diundang hadir 3 kali berturut-turut Kongres Kebudayaan Jawa (KKJ) I, Karanganyar, Surakarta (2014), KKJ II, Surabaya (2018), KKJ III, Yogyakarta (2022). Beberapa kali menerima undangan dari penyelenggara dan hadir penampil Perayaan Hari Puisi Indonesia di Taman ismail Marzuki, Jakarta. Host dan pemateri seminar nasional dan seminar internasional yang diselenggarakan oleh FBSB UNY.

Tahun 2023 ini, puisi-puisinya lolos kurasi 3 kumpulan puisi bersama penulis-penulis Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand-Patani, dan Singapura. Hadir dan tampil pada Pertemuan Penyair Nusantara XII di Kuala Lumpur, Malaysia, tahun 2023 Penampil di Ubud Writers & Readers Festival, Bali (2021). Buku kumpulan puisi tunggalnya yang sudah terbit Lingkar Mata di Pintu Gerbang (2015), Pertarungan Serayu (2023), buku kumcer tunggal Sebatang Kara (2022). Buku-buku hasil suntingannya a.l. Perjamuan Cinta (2015), Tuan Tanah Kamandaka (2021), Bunga-bunga Kamboja Berguguran di Pesta (2022), Camar Pun Menua (2023). Cerpennya Seseorang dan Langkah Misterius Itu, masuk nomine Anugerah Sastra LITERA, 2021. No. WA: 0889-8302-8283. Email: wetanlintang3@gmail.com. Fb: Agustinus Andoyo Sulyantoro Andoyo. Domisili: Bendungan RT 02/RW 02 No. 48, Desa Simbarejo, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jateng. Kode Pos: 56361. No.. WA: 088983028283.


INFO BAWAH

Nb: Konten dalam Website ini dibuat secara kolektif oleh para penulis NK. Laporkan jika ada tulisan yang mengarah pada pornografi dan ujaran kebencian ke WA 628888710313.