Ag Andoyo Sulyantoro
PUISI JELEK
jelek, katamu. “puisimu tak sebagus puisiku yang mampu
menguras air samudera raya
dan dahsyat hancurkan matahari, tega membunuh seisi kota,”
apresiasi garang congkakmu
Cuma menebarkan jerit tangis kaum papa terlunta-lunta di
pinggirpinggir jalan
tumpahkan darah bayibayi tak berdosa. ya puisi-puisimu
menggelegar nggegirisi
nyipta hantu ketakutan melebihi bom atom hancur leburkan
hiroshima dan nagasaki
jelek! ujarmu lagi. ini imajimaji sunyi kepangkepang anyaman
nurani
seperti filosofi rumpun bambu tumbuh di bibir jurang, di
pinggirpinggir kali
hindari pilihan diksi dari penyakitpenyakit hati
niscaya curahan perasaan tanpa pretensi, tendensi, apalagi
ambisi
jelek! tandasmu menghakimi setiap puisi
justru puisipuisimulah ndakikndakik, menurutku
cuma omong kosong dan gombalan doang. nonsens bagai macan
ompong, tak bertaring, timpalku
lalu kau naik pitam. mengumpat siapa saja. lalu semua puisi
kauobrak-abrik habis-habisan
“ku ‘kan surut langkah gladen menulis puisi.” semangat berkobarkobar empat lima
kar’na kutulis puisi dari hati. sesungguhsungguh, yakinlah
puisimu bau terasi
puisimu memper tai! silit pitik dobol, prikitiview
2023
Ag Andoyo Sulyantoro
DI BAWAH RINDANG POHON BODHI
di bawah rindang pohon bodhi
kulihat dosadosa, peta nasib, perjalanan, dan takdir
kehidupan
ingin kupetik buahbuah lain di pohonpohon ini hingga liurpun
netes
tapi aku tak punya secuil nyali ‘tuk memakan buah hasil
mencuri
di bawah rindang pohon bodhi
ku duduk bersila tafakur melafalkan doadoa
kuhirup aroma dupa seperti minum di saat haus, pelepas
dahaga
kuteguk sepuaspuasnya!
hirukpikuk di luaran. dari dalam sangkar bambu
orangorang melepas kami: burungburung merpati
terbang tinggi menghias langit dengan kepak sayapsayapnya
sesukasuka hati
seperti merpati itu,
“ku berharap padaNya segera merdeka
menyibak kabut menuju cahaya,” pintamu
#tak terhitung entah kesekian kali aku jatuh
merangkak lalu bangun lagi, ujarnya
“antara pantang dan puasa
nafsuku digedorgedor buahbuahan itu
antara tidur dan jaga jiwa kami tenteram di bawah teduh
pohon bodhi” kata mereka
sungguh! di bawah rindang pohon bodhi ini
Semarang, 2023
Ag Andoyo Sulyantoro
KEMBALI KE ASAL
ibu meniup pohon beringin
yang tumbuh di pekuburan kampung
di utara berserak bungabunga kamboja kering
kesiur angin menerbangkan bungabunga itu
lalu nyangkut di pohon beringin
lalu aku teringat
ketika ibu meniup pohon beringin
lalu bungabunga kamboja beterbangan ke entah
barangkali kembali ke asal
Semarang, 2023
Ag Andoyo Sulyantoro
INGIN KUTANAM POHONPOHON CEMARA JADI PRASASTI
Kepada SR
kini pohonpohon cemara di Jalan Cemara kotamu tiada
diantar angin timur yang menerbangkan kabar
juga setangkup harapan mekar
ku tinggalkan bau menyengat disana
di kota hunian lama
lalu kuhirup harum bungabunga kehidupan baru
kotamu berselimut kabut
seperti lapisan es krim di luaran roti selai
disibak cahaya matahari laksana tiraitirai beku hatimu
mirip lelehan es krim yang cair dikulum
bibir dan jilatjilat lidahmu
ngalir ke rongga darahmu
kau berkabar tentang ini itu
dari lingkungan baru dengan segudang pilihan, citacita, dan
mimpimimpimu
di kotamu yang dingin
ingin kutanam pohonpohon cemara jadi prasasti
menutup rapatrapat jejakjejak hidupmu dengan telepong dan
bajigur kuda
kujadikan adonan pupuk tanaman. kusaring dan kubuang
apa yang kautanam, yang kautinggalkan tumbuh subur dan
berbuah lebat
siap dipanen, menjadi senyum sumringah.
sedih ataupun gembira, tangis atau tawa
datang dan pergi demikian cepatnya
aku setia hingga akhir cerita
aku tamu yang mengetuk pintu rumah
mengantarmu masuk, menitipkanmu, berpamitan pada tuan
pulang menuju kota lamamu
bukakan pintupintu hatimu!
sambil kupunguti puingpuing permata masa lalu
#berserakan dan tertinggal di aspal jalan
yakinlah! pada kurus kerempeng tubuhku
pada dada bidangku masih tersemai kuncupkuncup pengharapan
Tegal, Des 2022
TENTANG PENULIS:
Ag Andoyo Sulyantoro, lahir di Purbalingga, 13 Mei. Alumni
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS IKIP Yogyakarta (UNY), tahun 1997
ini menulis fiksi dan non-fiksi yang diterbitkan media massa baik cetak,
elektronik maupun online, lokal dan nasional serta berbagai buku kumpulan
bersama, sejak tahun 1990-an di Yogyakarta. Buku kumpulan puisi tunggalnya yang
sudah terbit Lingkar Mata di Pintu Gerbang (2015), Pertarungan Serayu (2023),
buku kumcer tunggal Sebatang Kara (2022). Menyunting buku antologi puisi
Perjamuan Cinta (2015), kumpulan bersama berseri: sajak dan cerpen Tuan Tanah
Kamandaka (2021), Bunga-bunga Kamboja Berguguran di Pesta (2022). Penampil di
Ubud Writers & Readers Festival, Bali (2021). Cerpennya Seseorang dan Langkah
Misterius Itu, masuk nomine Anugerah Sastra LITERA, 2021. Cerpennya Tuyul
Pikmars (Piknik ke Mars) Naik UFO menjadi cerpen pilihan Mbludus.com (2021).
No. WA: 0889-8302-8283
Email: wetanlintang3@gmail.com. Fb: Agustinus Andoyo
Sulyantoro Andoyo.
Domisili: Bendungan RT 02/RW 02 No. 48, Desa Simbarejo,
Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jateng. Kode Pos: 56361. No.
WA: 0889-8302-8283. Email: wetanlintang3@gmail.com. Fb: Agustinus Andoyo
Sulyantoro Andoyo. Blog: Agustinus Sulyantoro (agustinus0573@gmail.com). NPWP:
36.333.717.1-533