Saat Keadilan Dibacakan
Oleh: Min Youxi*
Saat Keadilan,
Kemakmuran, dibacakan
:
Panca Makmur
Satu, Ketuhanan tanpa ketahanan
semoga terus Maha Esa.
Dua, Kemanusiaan adil tidak kerdil
beradap tanpa muslihat debat.
Tiga, Satukan rakyat surga Indonesia.
Empat, yang dipimpin dengan khidmat, hikmat
penuh bijak jangan dibajak
demi musyawarah melalui keadilan.
Lima, adili dan imbangi seluruh hak rakyat Indonesia
tanpa harta di tangan, mulut, kaki dan mata.
:
Sungguh tenang tanpa didengar.
Namun aku melihat yang dibacakan,
Diimplementasikan, dalam mimpi
Penuh ayal-hayalan dan harap-harapan
Pada ayat-ayat yang bibacakan
;Bendera merah putih, berkibar
Penuntut keadilan, berkobar.
Corona
Malang sekali hidup mereka
Mati dalam bingkai sia-sia
Pemimpin, pejabat, petani, dan rakyat
Meringkuk gentar gemetar
Makhluk abstrak tak berdosa
Menebar asa tanpa rasa
Penjemput maut banyak jiwa,
O, makhuk abstrak
Dihadapanmu, mereka bisa apa?
Si mungil Corona
Kamu tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
Kamu sejauh ini banyak merebut harapan
Hei, kamu begitu baik rupanya
Menjaga aku agar tidak keluyuran di luar sana
Menjaga jarak agar tak tersentuh hal fana
Kamu;
Si mungil yang kasat mata
Nyata namun tak ada
Masih akan berapa nadi lagi?
Masih berapa denyut lagi akan kau buat mati?
Tuhan, kapan kau akan meniadakan
Seutuhnya,
Sebab hantu yang telah mengabadikan
Pejabat Hantu
Pada sebuah gubuk bambu sempit
Kami hanya menyantap tahu dengan sumpit
Tahu yang kami dapat dari curian
Sumpit hasil pungut dari comberan
Oh Tuhan kami,
Di zaman corona ini
Sungguh betapa nestapa nasib kami
Petinggi yang dulunya mengaku arif
Tak lebih dari sesosok hantu di ujung alif
Memeras kami dalam bisu
Menindas kami, begitu nyilu
Oh Tuhan kami,
Mereka yang berjanji menolong dengan hati
Hanya semakin membuat kami mati suri.
*Min Youxi, nama pena dari Chalidatul Maghfiroh. Lahir pada tanggal 17 Desember 2002. Perempuan asal Rubaru Sumenep Madura ini tercatat sebagai anggota Forum Lingkar Pena ranting PP Annuqayah Latee II sejak 2020. Saat ini menjadi santri di Ponpes Annuqayah. Ia suka menulis sejak di bangku SD. Jejaknya bisa ditemukan di instgram: min.youxi. dan facebook: Min Youxi.